Posts

Showing posts from April, 2009

Oh Caleg......

Di Pemilu Tahun 2009 ini merupakan tahun dimana banyak partai - partai politik, bayangkan, hingga 44 partai . Untuk masyarakat kota, mungkin hal ini tidak menjadi masalah. Tapi bagaimana untuk masyarakat di daerah pedesaan, apalagi untuk daerah terpencil ? Saya pernah tertawa geli saat mendengar salah seorang warga pedesaan. "Aduuh, saya bingung tadi mau nyoblos partai Anu, tapi kenapa ga' ketemu ya partai yang saya mau coblos itu. Ada lagi yang bilang "saya mah nyoblosnya nanti aja pas pemilihan presiden, kalo sekarang kan cuma milih anggota DPR." Saya sendiri merasa bingung dengan pemandangan Banner caleg yang dipajang secara serampangan, tanpa mengindahkan keasrian jalan tersebut. Di e-mail, banyak sekali parodi-parodi lucu tentang banner caleg. Ada yang bilang caleg bersama David Becham kerjasama, ada caleg yang berpose bersama macan, biar dibilang pawang macan, Ada caleg yang bawa pistol, serasa pemain fil James Bond, Ada Caleg yang lagi bergaya sedang Tinju, Ad...

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Image
"BU, zaki BAB di celana lagi . terpaksa saya tinggal di sekolah karena anak-anak yang lain pada mabok ga' tahan baunya, udah saya serahin ke bu Erna tapi ga' mau karena ga' ada gantinya" begitu SMS dari supir antar jemput sekolah anakku yang baru aku terima siang ini jam 12.30. Maklumlah, zaki baru kelas 1 SD. saat hari-hari awal masuk sekolah, zaki memang pernah BAB di celana. waktu itu, ia langsung dipulangkan ke rumah. pulang dari sekolah, zaki kami hukum, aku menyuruhnya mencuci sendiri celana dalam yang terkena BAB itu, berharap agar ia tidak mengulanginya lagi. Alhamdulillah, zaki sudah jarang sekali melakukan kebiasaan buruknya lagi. Segera kutelpon abi. "Assalamu'alaikum, Abi, ada sms, katanya zaki ee di celana. Pulsaku habis, tolong abi yang telpon yach. Setelah abi telpon kedua gurunya, ternyata kedua gurunya bilang, zaki tidak ee di celana. Sebab sudah dicheck dan celananya tidak basah. Tapi sang supir jemputan sekolah zaki yang masih mempercay...

Berperang Melawan Sepi

"Pokoknya kalo Maulana sekolahnya di sini, Maulana ga' mau sekolah. Maulana ingin tinggal dengan Eyang ya Yah." ancam anakku bernada kesal padaku. Ya,... anakku tiba-tiba saja meminta tinggal dan bersekolah di tempat Eyangnya di Jogja. Alasannya adalah karena kualitas nya jauh lebih baik ketimbang di sini yang masih sangat - sangat terbatas. Kami tinggal di daerah dimana masih sangat serba minim fasilitas. Untuk menuju ke kota, cukup dengan 2 jam dengan mengendarai sepeda motor. Sejak lahir hingga usia 2 tahun, Maulana memang tinggal terpisah dari ku, hidup bersama orang tuanya di Jogja. Eyangnya sangat memberikan kasih sayang yang berlebihan, mengingat Maulana adalah cucu pertamanya saat itu. Hingga kasih sayangnya membekas hingga kini dalam sanubari anakku. Lepas usia 2 tahun, Maulana beserta istriku berkumpul kembali bersama denganku. Saat-saat bersama keluargaku begitu indah terasa. Damai dan sejuk hari-hariku, seirama dengan tempat tinggalku yang berdekatan dengan s...

Cinta, Kapan Kau Datang Menemaniku ?

Kenapa kuterima cintanya untukku ? Tidakkah aku melihat sikapnya kepadaku sejak sebelum menikah ? Namanya Arif, dia menyatakan cinta kepadaku begitu dia tau aku bukan milik siapa-siapa. Padahal saat itu kami baru saling mengenal dalam jangka tiga hari. karena didera rasa kecewa berkepanjangan oleh beberapa kisah cintaku sebelumnya, aku begitu polosnya mau menerimanya. Pun dalam hatiku sama sekali tak percaya kalau ia benar-benar mencintaiku. Secara de facto aku benar jadi kekasihnya, namun hatiku belum mau menerimanya. Ia nampak berusaha meyakinkan aku bahwa ia tulus mencintai aku. Aku luluh juga, aku menyukainya, karena ia dekat dengan agama. namun sayangnya, dimanapun kami berada, kami tak seperti dua insan yang saling mencintai. "Aku ga' mau orang lain menilai negatif kepada kita, kita manusia, jadi harus punya malu" begitu dalih yang diucapkan. Padahal aku ingin sekali berjalan beriringan, atau dia menggandeng aku, kupikir itu bukti ia ingin melindungiku. Namun semua...

Jazakallah Yaa Ibu dan Bapakku

Entah bagaimana aku bisa membalas semua kebaikannya padaku. Semoga Allah swt selalu memberikan balasannya atas segala kebaikannya selama ini. Robbighfirli, wali-wali dayya warhamhuma kama robbayani soghiro. Amiiin. Aku sangat bersyukur pada Allah swt bahwa aku yang sampai detik ini masih diberikan kesempatan menghirup segarnya dunia, hingga kini aku telah dikaruniai sepasang putra dan putri yang manis-manis dan lucu-lucu. Lewat tangan-tangan kedua orang tuaku lah aku bisa seperti sekarang ini. Aku bungsu dari 4 bersaudara, semua kakak-kakakku laki-laki. Kedua orang tuaku sangat menyayangi kami semua. Perekonomian kedua orangtuaku saat itu terbilang cukup, tidak lebih dan tidak kurang. Pernah kuingat, saat ibu memiliki kue atau panganan, selalu ada cara dari ibu, agar semua bisa terbagi dan tidak saling berebut. "Gambreng dan suit", seperti sistem undi, siapa yg menang dalam gambreng, ia berhak memilih terlebih dahulu bagian-bagian makanan yang telah ibu bagi beberapa bagian. ...

Mandirinya Zaki Wisata Sekolah Tanpa Mamanya

31 Maret ini, anak kami Zaki yang sedang kelas 1 di SDIT Al-Irsyad akan wisata ke Kidzania bersama teman-teman sekelasnya. Karena biayanya bagiku cukup lumayan, aku sebagai ibunya memutuskan tidak mendampinginya. Keputusan itupun setelah aku tanya beberapa ibu dari siswa teman anakku serta guru wali kelasnya. Wali kelasnya mengatakan tiap 10 siswa didampingi oleh 1 guru pendamping di sana. " Zaki, zaki pergi wisata sendiri tanpa Mama yaa, zaki kan kata bu Guru mandiri, iya kan, kalo mandiri berarti harus berani sendiri " rayuku berharap anakku mau pergi tanpa aku." Ma, teman-teman pada diantar mamanya lho " zaki tampak memelas."Nanti zaki mama titipkan pada teman kerja Mama yaach " kebetulan ada teman kerjaku yang anaknya sama-sama bersekolah di SDIT Al-Irsyad, namun beda kelas."Ma, nanti di sana aku ga' ada foto-foto kalo Mama ga' ikut" keluh anakku."Coba nanti Mama minta tolong supaya teman mama mau mengambil foto untuk zaki ya di ...

Semoga Cita-citaku Dapat Terwujud

Image
Aku hidup dari keluarga yang hidup berkecukupan, aku tak pernah berfoya-foya akan apa yang ayah berikan kepadaku. Ya, ayah selalu memberikan fasilitas-fasilitas untuk kami. Uang jajanpun diberikan lebih dari cukup. Bahkan aku dapat menyisakan sebagian dari uang sakuku yang terkumpul untuk diberikan kepada kaum dhuafa. Semoga Cita-citaku Dapat Terwujud Hal itu aku lakukan setiap setiap tahun sekali, sebagai wujud rasa syukurku kala nilai-nilai raportku memuaskan. Kedua orang tuaku sama sekali tak mengetahui hal ini. Semuanya kulakukan demi berharap pahala semata Kini aku telah duduk di bangku SMP kelas 3. Sebentar lagi aku akan menjadi siswa SMU. Alhamdulillah di usiaku yang menginjak dewasa, pemikiranku semakin baik terarah. Rangkingpun selalu kudapat setiap pengambilan raport. mulai dari rangking 1 sampai 3 pernah aku rasakan. Di sekolah banyak guru-guru yang senang kepadaku karena nilai-nilai pelajaranku bagus-bagus. Cita-citaku cuma satu, aku bisa mendapatkan beasiswa sekolah ke lua...

Teganya Akang Berbuat Seperti itu Padaku

Kami bekerja di perusahaan yang sama. Di perusahaan inilah kami bertemu dan memadu kasih. Akhirnya kami menikah. Waktu itu karir suamiku sedang menanjak, namun apadaya ternyata takdir berkata lain. Kepala pimpinan kami terlibat hutang kepada Negara namun melarikan diri ke luar negeri. Perusahaan kamipun akhirnya gulung tikar. Aku dan suamiku diPHK. Karena mendapat pesangon, kami membeli beberapa alat elektronik seperti televisi, kulkas, home teather. Kami serasa menikmati hidup, sebab saat itu serasa kami memliki semua yang kami butuhkan. Maklumlah, kami baru mendapat pesangon pasca PHK. Saat itu anak kami baru berusia 5 tahun. Namun, ternyata pesangon itu akhirnya habis, dan mulailah masa di mana kami mengalami krisis. Ya, krisis keuangan. Aku baru menyadari mengapa dulu aku begitu mudah menghambur-hamburkan uang untuk keperluan yang tidak urgent ? Kenapa uang terlalu gampang aku keluarkan tanpa memikirkan hari esok bagaimana ? Tapi apakah aku harus bermuram muka setiap hari hingga aj...