"BU, zaki BAB di celana lagi. terpaksa saya tinggal di sekolah karena anak-anak yang lain pada mabok ga' tahan baunya, udah saya serahin ke bu Erna tapi ga' mau karena ga' ada gantinya" begitu SMS dari supir antar jemput sekolah anakku yang baru aku terima siang ini jam 12.30. Maklumlah, zaki baru kelas 1 SD.
saat hari-hari awal masuk sekolah, zaki memang pernah BAB di celana. waktu itu, ia langsung dipulangkan ke rumah. pulang dari sekolah, zaki kami hukum, aku menyuruhnya mencuci sendiri celana dalam yang terkena BAB itu, berharap agar ia tidak mengulanginya lagi. Alhamdulillah, zaki sudah jarang sekali melakukan kebiasaan buruknya lagi.
Segera kutelpon abi.
"Assalamu'alaikum, Abi, ada sms, katanya zaki ee di celana. Pulsaku habis, tolong abi yang telpon yach.
Setelah abi telpon kedua gurunya, ternyata kedua gurunya bilang, zaki tidak ee di celana. Sebab sudah dicheck dan celananya tidak basah.
Tapi sang supir jemputan sekolah zaki yang masih mempercayai bahwa zaki ee di celana tetap bersikeras agar supaya kami selaku orang tuanya yang menjemput zaki.
Kejadian tersebut membuat Bu Erna, salah satu wali kelas zaki merasa iba dan bersedia mengantarkan zaki ke rumah. sebab sebelumnya kami mengutarakan kepada bu Erna, bahwa zaki akan kami jemput jam 4.30, karena di tempat kami bekerja kami kesulitan bila keluar dari pabrik.
Meski didera oleh perasaan kecewa yang berlebihan pada supir antar jemput sekolah zaki, aku memakluminya. Mungkin bila saat itu zaki ikut dalam mobilnya, akan mengurangi citra bisnis antar jemputnya. Mungkin saja, karenanya, akan banyak anak-anak yang enggan jadi pelanggan jemputannya lagi.
Setelah aku bertanya kepada anakku, anakku mengaku hanya kentut. Mungkin karena zaki pernah BAB di celana, dia jadi punya image demikian di sekolahnya, sehingga hanya karena kentut, teman di kelasnya jadi menuduh ia BAB.
Aku benar-benar terharu akan pertolongan Bu Erna. Ternyata guru-guru di Al Irsyad karawang, alhamdulillah baik, perhatian dan penyayang terhadap anak - anak didiknya.
Teruskan perjuanganmu Bu guru dan Pak Guru. Engkaulah Pahlawan tanpa tanda jasa.
saat hari-hari awal masuk sekolah, zaki memang pernah BAB di celana. waktu itu, ia langsung dipulangkan ke rumah. pulang dari sekolah, zaki kami hukum, aku menyuruhnya mencuci sendiri celana dalam yang terkena BAB itu, berharap agar ia tidak mengulanginya lagi. Alhamdulillah, zaki sudah jarang sekali melakukan kebiasaan buruknya lagi.
Segera kutelpon abi.
"Assalamu'alaikum, Abi, ada sms, katanya zaki ee di celana. Pulsaku habis, tolong abi yang telpon yach.
Setelah abi telpon kedua gurunya, ternyata kedua gurunya bilang, zaki tidak ee di celana. Sebab sudah dicheck dan celananya tidak basah.
Tapi sang supir jemputan sekolah zaki yang masih mempercayai bahwa zaki ee di celana tetap bersikeras agar supaya kami selaku orang tuanya yang menjemput zaki.
Kejadian tersebut membuat Bu Erna, salah satu wali kelas zaki merasa iba dan bersedia mengantarkan zaki ke rumah. sebab sebelumnya kami mengutarakan kepada bu Erna, bahwa zaki akan kami jemput jam 4.30, karena di tempat kami bekerja kami kesulitan bila keluar dari pabrik.
Meski didera oleh perasaan kecewa yang berlebihan pada supir antar jemput sekolah zaki, aku memakluminya. Mungkin bila saat itu zaki ikut dalam mobilnya, akan mengurangi citra bisnis antar jemputnya. Mungkin saja, karenanya, akan banyak anak-anak yang enggan jadi pelanggan jemputannya lagi.
Setelah aku bertanya kepada anakku, anakku mengaku hanya kentut. Mungkin karena zaki pernah BAB di celana, dia jadi punya image demikian di sekolahnya, sehingga hanya karena kentut, teman di kelasnya jadi menuduh ia BAB.
Aku benar-benar terharu akan pertolongan Bu Erna. Ternyata guru-guru di Al Irsyad karawang, alhamdulillah baik, perhatian dan penyayang terhadap anak - anak didiknya.
Teruskan perjuanganmu Bu guru dan Pak Guru. Engkaulah Pahlawan tanpa tanda jasa.