15 Agustus 2009

Gila Facebook

Siapa yang tidak tau akan Facebook ? Facebook rupanya sedang booming di jagad ini. Bagaimana tidak, bila kita menemui seorang teman lama atau mendapat kenalan baru, mereka tak pernah lupa menanyakan kepada kita "punya account facebook ga' ?". Kadang juga aku pernah menjumpai seseorang yang belum punya account facebook, hingga tiba-tiba aku meledeknya, "Hari gini.... ga' punya facebook ?" Jadilah kita pada akhirnya seperti terseret untuk mempunyai sebuah account di facebook.



Aku adalah salah satunya dari sekian banyak pengikut facebook. Awalnya, karena tiba-tiba aku bertemu dengan teman SMP ku dulu, aku jadi semakin tertarik pada facebook. Tapi untuk meng-add seorang friend, aku juga agak pilih-pilih. Aku harus mengetahui dirinya terlebih dahulu, misalkan apakah teman-temannya ada yang aku kenal atau tidak. Aku tidak berani asal accept orang yang meng-add aku sebagai friend. Sudah bukan rahasia lagi, bila di facebook terjadi banyak hal-hal yang kurang enak didengar. Oleh karenanya aku cukup berhati-hati. Foto yang aku pajang juga hanya beberapa. Pun mengenai statusku, ingin kurahasiakan semaksimal mungkin.

Ada beberapa teman-temanku yang selalu update statusnya. Apa saja, yang aku lihat selalu banyak yang mengomentari statusnya. Kadang, obrolan ibu-ibu mengenai anaknya. Kadang juga curahan hatinya karena masih menjomblo. Yang jelas, kita diberikan kebebasan mengungkapkan segala isi hati kita.

Mungkin aku menjadi ciut kala suatu saat kuketahui temanku telah memiliki beberapa perusahaan. Aku hanya mampu mengucap selamat pada dirinya. Di saat yang lain, aku mengetahui salah satu teman terbaikku dulu, nyatanya tidak sebaik nasibku, jodoh belum berpihak padanya dan penglihatannya semakin hari semakin berkurang. Ingin rasanya aku menghampirinya, memberi semangat hidup baginya ! Namun apa daya, waktu belum menyambangi diriku, aku selalu disibukkan oleh kedua anak-anakku. Dikala aku lama tidak online di facebook, teman-temanku sibuk mencariku. Facebook membuatku merasa berada dekat dengan teman-teman laluku. Tapi ini semakin menyiksaku. Dunia maya hanya mampu membuat angan-angan belaka.

Dengan semakin banyaknya teman yang aku peroleh di facebook, kamipun mengadakan beberapa kali pertemuan / Reuni. Sudah beberapa Reuni, tak satupun yang aku datangi. Padahal aku ingin sekali melihat bagaimana teman-temanku saat ini. Suamiku tak mengijinkan aku. Aku hanya diperbolehkan bertemu di dunia maya saja, di facebook. Mungkin suamiku takut bila nanti hatiku menjadi berubah padanya. Demi rasa sayangnya, aku dengan berat hati akhirnya harus memilih suamiku. Dilema ini membuatku menyelami kerinduan tiada bertepi.