Maya merasakan ada yang aneh. Perubahan sikap Arif yang sering pulang larut malam dan menghindar dari obrolan intim membuat hatinya bergetar. Setiap kali dia bertanya, Arif selalu memberikan jawaban yang samar.
"Mungkin kamu terlalu paranoid, Maya. Aku hanya sibuk dengan pekerjaan," jawab Arif, sambil mengalihkan pandangannya.
Namun, Maya tahu bahwa ada yang salah.
Setelah berbulan-bulan berusaha untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga, Maya akhirnya mendengar kabar yang menghancurkan hatinya. Dia menemukan pesan-pesan manis antara Arif dan seorang wanita bernama Lila. Dengan air mata yang mengalir, Maya menghadapi Arif.
"Arif, aku tahu tentang Lila. Kenapa kamu mengkhianatiku?" tanya Maya dengan suara bergetar.
Arif hanya terdiam, wajahnya pucat. "Maya, aku... aku tidak tahu harus bagaimana."
Maya merasa hancur. Dia telah berulang kali meminta Arif untuk menjauhi Lila, tapi semua itu hanya sia-sia. Keputusan harus diambil, dan kali ini, Maya memutuskan untuk mengadu kepada Lila.
Dengan hati yang bergejolak, Maya menghubungi Lila dan mengatur pertemuan. Di sebuah kafe kecil, mereka bertatap muka untuk pertama kalinya. Lila, yang awalnya tampak anggun dan percaya diri, kini terlihat cemas.
"Kenapa kamu menginginkan suamiku?" tanya Maya, menahan air mata.
Lila terdiam sejenak, lalu menjawab, "Aku tidak tahu kalau dia sudah menikah. Dia bilang dia lajang."
Maya merasakan sakitnya pengkhianatan, tetapi di balik itu, ada rasa iba terhadap Lila. Mereka berdua terjebak dalam permainan cinta yang dimainkan oleh Arif.
Setelah pertemuan tersebut, Maya merasa semakin kuat. Dia tidak ingin menjadi korban lagi. Dengan keberanian baru, dia mengajak Arif untuk berbicara dengan tegas.
"Arif, kita harus memutuskan ini. Aku tidak bisa terus hidup dalam kebohongan," kata Maya.
Arif, yang mulai merasa tertekan, akhirnya mengakui semua kesalahannya. "Aku minta maaf, Maya. Aku tidak ingin kehilanganmu."
Namun, Maya tahu bahwa kepercayaan yang telah hancur sulit untuk dibangun kembali. Dia memutuskan untuk memberi Arif kesempatan, tetapi dengan syarat yang ketat.
Maya dan Arif memulai proses pemulihan. Mereka mengikuti konseling pernikahan dan mencoba membangun kembali kepercayaan yang telah hilang. Lila, meskipun merasa bersalah, juga berusaha untuk menjauh dari Arif.
Dalam perjalanan ini, Maya belajar untuk mencintai dirinya sendiri terlebih dahulu. Dia menemukan kekuatan dalam diri yang tidak pernah dia sadari sebelumnya.
Setelah berbulan-bulan berjuang, hubungan Maya dan Arif mulai membaik. Mereka saling menghargai dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Meskipun luka masih ada, cinta mereka tumbuh lebih kuat dari sebelumnya.
Maya menyadari bahwa pengkhianatan adalah bagian dari perjalanan hidup, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita bangkit dan melanjutkan. Dia tidak hanya menemukan cinta dalam pernikahannya, tetapi juga cinta dalam dirinya sendiri.
Dengan harapan yang baru, Maya melangkah maju, meninggalkan bayang-bayang perselingkuhan di belakangnya.