26 Agustus 2024

Sisilia : Dari Kampus Hingga Paris, Kisah Sukses Diluar Dugaan

Sisilia: Ibu, Ayah, saya tidak menyangka bahwa saya terpilih menjadi duta untuk kelas saya!

Ibu Sisilia: (Terkejut) Anakku, benarkah itu? Ibu sangat bangga padamu! Kau selalu bekerja keras dan berprestasi.

Ayah Sisilia: (Tersenyum bangga) Anak Ayah memang luar biasa. Ini semua karena ketekunanmu selama ini.

Sisilia: (Terharu) Terima kasih Ibu, Ayah. Saya merasa sangat beruntung. Tapi... ada kabar lain yang lebih mengejutkan.

Ibu Sisilia: (Penasaran) Apa itu, Nak? Jangan membuat Ibu penasaran.

Sisilia: (Ragu-ragu) Saya... saya terpilih menjadimahasiswa pertukaran ke Paris selama satu semester!

Ayah dan Ibu Sisilia: (Kaget) Apa?! Paris?! Itu sungguh luar biasa, Nak!

Ibu Sisilia: (Menitikkan air mata) Ya Tuhan, putri Ibu akan pergi ke Paris? Ini adalah kesempatan yang sangat langka!

Ayah Sisilia: (Memeluk Sisilia) Anak Ayah, Ayah tahu kau pasti bisa melakukannya. Ini adalah pencapaian yang luar biasa!

Sisilia: (Terharu) Saya masih belum percaya, Ayah, Ibu. Saya sangat bersyukur atas semua ini. Tapi... saya juga merasa sedih harus berpisah dengan kalian selama satu semester.

Ibu Sisilia: (Memeluk Sisilia erat) Jangan khawatir, Nak. Ibu dan Ayah akan selalu mendukungmu. Nikmati setiap momenmu di Paris. Ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh kau sia-siakan.

Ayah Sisilia: (Menepuk pundak Sisilia) Benar, Nak. Ayah dan Ibu akan selalu ada untukmu. Pergilah, raih mimpimu, dan buat kami semakin bangga padamu.

Sisilia: (Mengangguk dengan air mata haru) Terima kasih, Ayah, Ibu. Saya berjanji akan belajar dengan giat dan membawa nama baik keluarga kita. Doakan saya ya.

Ibu dan Ayah Sisilia: (Mengangguk) Tentu saja, Nak. Kami akan selalu mendoakanmu.

(Sisilia memeluk Ayah dan Ibunya dengan erat, hati penuh dengan rasa syukur dan semangat untuk menghadapi tantangan baru di Paris.)

Setelah menerima kabar gembira tentang kesempatan pertukaran mahasiswa ke Paris, Sisilia pun segera mempersiapkan diri dengan penuh semangat. Berikut adalah gambaran persiapannya:

Sisilia: (Membuka laptop) Baiklah, pertama-tama aku harus memeriksa persyaratan dan dokumen apa saja yang perlu disiapkan untuk program pertukaran ini.

(Sisilia mulai menelusuri informasi di website universitas dan program pertukaran mahasiswa. Ia mencatat setiap detail yang dibutuhkan.)

Sisilia: (Menggumam) Formulir pendaftaran, surat rekomendasi, transkrip nilai, paspor, visa... Semua harus disiapkan dengan rapi.

(Sisilia lalu bergegas ke kampus untuk menemui dosen pembimbing dan staf administrasi.)

Sisilia: (Mengetuk pintu ruangan dosen) Permisi, Pak. Saya ingin berkonsultasi tentang persiapan program pertukaran mahasiswa ke Paris.

Dosen: (Tersenyum) Ah, Sisilia. Saya sudah mendengar kabar gembiranya. Silakan masuk, nak. Apa yang bisa saya bantu?

Sisilia: (Duduk) Terima kasih, Pak. Saya ingin memastikan agar tidak ada yang terlewat dalam persiapan ini. Bisakah Bapak memberikan saran?

Dosen: (Mengangguk) Tentu. Saya akan bantu kamu menyiapkan semuanya dengan baik. Pertama-tama, kita harus pastikan formulir pendaftarannya terisi lengkap...

(Sisilia mendengarkan dengan saksama penjelasan dari dosen pembimbingnya. Sesekali ia mengangguk dan mencatat hal-hal penting.)

Sisilia: (Tersenyum) Baik, Pak. Terima kasih banyak atas bantuannya. Saya akan segera memulai persiapan ini.

Dosen: (Menepuk pundak Sisilia) Bagus. Saya yakin kamu pasti bisa melakukannya dengan baik. Jangan ragu untuk konsultasi lagi jika ada yang masih perlu diklarifikasi.

Sisilia: (Mengangguk) Siap, Pak. Terima kasih sekali lagi. Doakan saya ya.

(Sisilia keluar dari ruangan dosen dengan senyum lebar. Ia tak sabar memulai persiapan untuk program pertukaran mahasiswa ke Paris yang merupakan mimpinya.)