Di sebuah desa kecil di pedalaman Jawa, hidup seorang lelaki tampan yang bernama Arya. Dia dikenal sebagai bujangan yang gagah dan berwibawa di mata penduduk desa. Namun, siapa sangka di balik raut tampannya itu, Arya menyembunyikan sebuah rahasia besar.
Selama bertahun-tahun, Arya telah membohongi seluruh orang di desa bahwa dia masih bujangan dan belum memiliki seorang istri. Setiap hari, dia terus mempermainkan hati para wanita muda di desa itu dengan rayuan-rayuannya yang manis. Bahkan, dia sering menggelar pesta-pesta besar hanya untuk menunjukkan betapa bebas dan bahagianya hidupnya sebagai seorang bujangan.
Namun, kebohongan Arya akhirnya terbongkar pada suatu malam yang gelap gulita. Saat itu, seorang wanita tua yang konon memiliki ilmu gaib datang ke desa dan memberitahu kepada penduduk tentang kebenaran yang tersembunyi dari diri Arya. Tanpa diduga, ternyata Arya sudah lama menikah dan memiliki seorang istri yang cantik jelita.
Wanita itu menceritakan bahwa istri Arya merupakan seorang perempuan yang dulunya seorang putri dari kerajaan tetangga. Mereka menikah secara diam-diam karena menolak diatur oleh kedua keluarga mereka. Kini, sang istri tengah hamil delapan bulan dan hidup dalam pembelitan kebohongan suaminya.
Ketika mendengar kabar tersebut, seluruh penduduk desa sangat terkejut dan marah kepada Arya yang telah membohongi mereka selama ini. Mereka mulai memandang rendah dan menjauhinya, merasa ditipu dan dikhianati oleh lelaki yang selama ini dianggap sebagai panutan. Bahkan, sahabat-sahabat Arya pun tidak bisa mempercayainya lagi setelah mendengar kebohongan besar yang telah dia lakukan.
Arya sendiri merasa sangat malu dan menyesal atas segala perbuatannya. Dia menyadari bahwa kebohongan itu hanyalah membawanya pada kehancuran dan kehilangan segalanya yang dia miliki. Akhirnya, dia memutuskan untuk menghadapi kenyataan dan memberitahu seluruh penduduk desa bahwa dia telah bersalah dan akan memperbaiki kesalahannya.
Dengan hati yang hancur dan penuh penyesalan, Arya mengungkapkan semua kebohongannya kepada istri dan keluarganya. Dia memohon maaf dan berjanji untuk menjadi suami yang lebih baik dan bertanggung jawab. Sang istri, meskipun masih terluka dan kecewa, memberikan kesempatan kedua kepada Ngaku untuk memperbaiki diri.
Dengan tegar, Arya memulai kehidupan baru sebagai suami yang setia dan bertanggung jawab. Dia belajar dari kesalahannya dan berusaha menjaga kepercayaan dan cinta dari keluarganya. Meski tidak mudah, dia yakin bahwa dengan kejujuran dan ketulusan, hubungan mereka akan semakin kuat dan bahagia.
Alhamdulillah, Allah telah menunjukkan jalan kepada Arya atas kebohongan yang telah dilakukannya. Dari kisah tersebut, kita bisa belajar bahwa kejujuran adalah hal yang utama dalam menjalin hubungan dengan sesama. Hidup dengan cara yang benar dan bertanggung jawab akan membawa kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup kita.
