Kisah cinta kita dimulai dengan indahnya senja di pantai.
Kita tertawa, berbagi rahasia, dan merenungkan masa depan bersama.
Namun, takdir berkata lain. Kita terpaksa terpisah karena jarak dan
waktu yang tidak dapat kita kendalikan.
Setiap malam, aku duduk sendirian di tepi pantai yang sama tempat kita biasa berada. Aku mengingat senyum manismu, tawamu yang membuat hatiku meleleh, dan sentuhan hangatmu yang membuatku merasa selamat. Setiap detik tanpamu terasa seperti berabad-abad lamanya.
Aku ingin memelukmu lagi, mendengar ceritamu, dan melihat tatapan matamu yang penuh kasih sayang. Aku ingin kembali ke pelukanmu dan merasakan kehangatan cintamu. Tapi kini, semua itu hanya tinggal kenangan yang semakin lama semakin buram.
Mengapa kita terpisah, sejujurnya aku merindukanmu lebih dari kata-kata yang bisa aku ungkapkan. Aku takut kehilanganmu untuk selamanya. Kadang-kadang, aku berharap kita bisa punya kesempatan kedua untuk bersama-sama, merajut kembali alur cerita cinta kita yang sempat redup.
Aku mencoba untuk melupakanmu, mengubur kenangan indah yang pernah kita miliki. Tapi bagaimanapun juga, setiap detik hidupku terisi oleh bayanganmu yang menghantuiku. Rindu yang kian memuncak membuat hatiku terasa hampa tanpa kehadiranmu.
Pergilah jika itu yang terbaik untukmu. Aku tak ingin menahanmu jika hatimu sudah tak lagi bersamaku. Tapi di lubuk hatiku, aku masih berharap ada jalan keluar untuk kita berdua. Aku masih percaya bahwa cinta kita akan tetap abadi, meskipun waktu dan jarak telah memisahkan kita.
Setiap hembusan angin membawa aroma kenangan tentang kita. Setiap tetes hujan mengingatkan pada hari dimana kita bersama-sama menertawakan badai. Setiap bintang di langit malam menunjukkan bahwa cinta kita sejati dan akan terus bersinar walaupun jarak melanda di antara kita.
Setiap malam, aku duduk sendirian di tepi pantai yang sama tempat kita biasa berada. Aku mengingat senyum manismu, tawamu yang membuat hatiku meleleh, dan sentuhan hangatmu yang membuatku merasa selamat. Setiap detik tanpamu terasa seperti berabad-abad lamanya.
Aku ingin memelukmu lagi, mendengar ceritamu, dan melihat tatapan matamu yang penuh kasih sayang. Aku ingin kembali ke pelukanmu dan merasakan kehangatan cintamu. Tapi kini, semua itu hanya tinggal kenangan yang semakin lama semakin buram.
Mengapa kita terpisah, sejujurnya aku merindukanmu lebih dari kata-kata yang bisa aku ungkapkan. Aku takut kehilanganmu untuk selamanya. Kadang-kadang, aku berharap kita bisa punya kesempatan kedua untuk bersama-sama, merajut kembali alur cerita cinta kita yang sempat redup.
Aku mencoba untuk melupakanmu, mengubur kenangan indah yang pernah kita miliki. Tapi bagaimanapun juga, setiap detik hidupku terisi oleh bayanganmu yang menghantuiku. Rindu yang kian memuncak membuat hatiku terasa hampa tanpa kehadiranmu.
Pergilah jika itu yang terbaik untukmu. Aku tak ingin menahanmu jika hatimu sudah tak lagi bersamaku. Tapi di lubuk hatiku, aku masih berharap ada jalan keluar untuk kita berdua. Aku masih percaya bahwa cinta kita akan tetap abadi, meskipun waktu dan jarak telah memisahkan kita.
Setiap hembusan angin membawa aroma kenangan tentang kita. Setiap tetes hujan mengingatkan pada hari dimana kita bersama-sama menertawakan badai. Setiap bintang di langit malam menunjukkan bahwa cinta kita sejati dan akan terus bersinar walaupun jarak melanda di antara kita.
Setiap malam, aku terbangun di tengah tidurku dan melihat langit yang
gelap di luar jendela kamarku. Hatiku dipenuhi dengan kekosongan dan
kesedihan karena kenyataan bahwa kita terpisah jauh satu sama lain. Aku
menangis dalam diam, mencoba keras untuk melawan rindu yang semakin
menggila di dalam hatiku.
Aku ingin kau tahu, bahwa hatiku tak pernah berhenti merindukanmu. Hati ini masih penuh dengan cinta yang tak terucapkan. Aku berharap suatu hari nanti, kita dapat bersatu kembali dan menuliskan kisah cinta yang baru.
Hingga saat itu tiba, aku akan terus menanti, membiarkan cintaku untukmu tetap menyala dalam gelapnya malam. Karena kau adalah bagian dari diriku yang tak mungkin tergantikan. Aku rindu padamu, sungguh, dengan segala kejujuran hati yang kutuangkan di dalam kata-kata ini.
