21 Agustus 2024

Cinta di Ruang Kuliah : Melawan Norma untuk Mendapatkan Cinta yang Sebenarnya

Di sekolah ini, aku harus bersentuhan dengan banyak dosen. Mereka semua memiliki karakteristik yang berbeda-beda, namun tak satupun dari mereka yang membuatku terpesona sepertinya. Hingga suatu hari, Profesor Arya masuk ke dalam kehidupanku.


Profesor Arya adalah dosen muda yang sangat cerdas dan tampan. Setiap kali dia memberikan kuliah, aku selalu terbius dengan pengetahuannya yang dalam dan cara dia menyampaikannya dengan begitu apik. Tapi bukan hanya itu yang membuatku tergila-gila padanya. Ada sesuatu yang lain yang membuat hatiku berdebar-debar setiap kali aku bertemu dengannya.

Seiring berjalannya waktu, rasa kagumku terhadap Profesor Arya semakin berkembang menjadi sesuatu yang lebih. Aku mulai merasa bahwa aku tidak hanya mengaguminya sebagai seorang dosen, tetapi juga sebagai seorang pria.

Setiap kali aku melihatnya, detak jantungku berdegup kencang. Setiap kali aku mendengar suaranya, tubuhku gemetar tak karuan. Setiap kali aku memikirkannya, mataku terasa sulit untuk menahan tetesan air mata. Aku tahu, aku sedang jatuh cinta pada Profesor Arya.

Namun, aku sadar bahwa mencintai dosenku adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Aku harus mengendalikan perasaanku agar tidak terlalu jauh. Aku sudah mengetahui bahwa Profesor Arya tidak akan pernah bisa mencintai muridnya. Bagaimana mungkin dia bisa mencintai seseorang yang begitu bodoh dan naif seperti aku?

Aku mulai menjauh dari Profesor Arya, mencoba untuk tidak terlalu sering bersamanya. Namun, takdir sepertinya telah mempertemukan kami. Ketika aku menghadapi kesulitan dalam mengerti materi kuliah, Profesor Arya selalu ada di sampingku, membantu dan membimbingku.

Tak lama kemudian, aku mendapat kabar bahwa Profesor Arya akan segera pindah ke luar negeri untuk menempuh pendidikan lebih lanjut. Pikiranku menjadi kacau. Aku merasa bahwa aku harus memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku padanya sebelum dia pergi.

Suatu hari, aku memutuskan untuk menghadap Profesor Arya di ruangannya. Dengan berat hati, aku mengungkapkan perasaanku padanya. Aku takut, namun aku harus melakukannya. Aku harus mengatakan kepadanya mengapa aku harus mencintainya.

"Profesor Arya, aku mencintaimu," ucapku dengan gemetar.

Profesor Arya terdiam sejenak, sebelum akhirnya tersenyum lembut padaku. "Aku juga merasakan hal yang sama padamu," jawabnya pelan.

Hati ini terasa begitu bahagia. Meskipun aku seharusnya tidak mencintai dosenku, namun aku tak bisa mengendalikan perasaanku. Aku hanya ingin bersama Profesor Arya, meskipun itu harus di luar batas yang ditentukan oleh etika dan moralitas.

Dan begitulah, kisah cinta antara seorang murid dan dosen terlarang ini pun dimulai. Meskipun banyak yang menentangnya, aku akan terus mencintai Profesor Arya, karena aku tahu bahwa cinta tidak mengenal batas dan aturan. Aku harus mencintainya, karena cintaku padanya begitu kuat dan tak terbendung.