Di sebuah kota kecil yang terletak di pedalaman hutan tropis,
tinggalah seorang pemuda bernama Adit. Adit adalah seorang pemuda yang
tidak begitu pandai dalam pergaulan, ia lebih suka menyendiri di
rumahnya daripada bergaul dengan orang lain. Namun, suatu hari Adit
mendapat kabar tentang sebuah acara pesta yang akan diselenggarakan di
desa sebelah.
Awalnya, Adit ragu untuk pergi ke pesta tersebut.
Namun, setelah dipikir-pikir, ia akhirnya memutuskan untuk pergi. Saat
tiba di tempat pesta, Adit merasa canggung dan kaku. Ia tidak tahu harus
berbuat apa dan bagaimana cara bergaul dengan orang-orang di
sekitarnya.
Saat itulah, ia bertemu dengan seorang gadis cantik
bernama Maya. Maya adalah seorang gadis yang ramah dan hangat. Ia
langsung menyapa Adit dan mengajaknya untuk duduk bersama. Dengan sigap,
Maya membantu Adit untuk terlibat dalam percakapan dengan orang-orang
di sekitar mereka.
Seiring berjalannya waktu, Adit mulai merasa
nyaman berada di pesta tersebut. Ia menyadari bahwa memiliki teman
adalah hal yang penting. Tanpa teman, hidupnya akan terasa sepi dan
membosankan. Adit pun mulai menghargai kehadiran Maya dalam hidupnya.
Setelah
pesta berakhir, Adit dan Maya pun menjadi teman yang baik. Mereka
sering melakukan berbagai kegiatan bersama, seperti jalan-jalan, makan
malam, atau sekadar duduk-duduk di taman. Maya mengajarkan kepada Adit
bahwa memiliki teman tidak hanya penting untuk kesenangan, tetapi juga
untuk saling mendukung dan menjaga satu sama lain.
Adit belajar
bahwa datang saat membutuhkan saja tidaklah cukup. Lebih dari itu,
memiliki teman yang dapat diandalkan adalah sebuah anugerah yang
berharga. Deviasi teman bukanlah sekadar tentang kehadiran fisik
seseorang, tetapi juga tentang hubungan emosional yang dibangun bersama.
Dalam
perjalanannya bersama Maya, Adit belajar banyak tentang arti sebenarnya
dari memiliki teman. Ia belajar untuk lebih terbuka, lebih sabar, dan
lebih peduli terhadap kebutuhan orang lain. Kedua teman ini saling
melengkapi satu sama lain, seperti puzzle yang sempurna.
Teman bukan hanya sekadar orang yang kita ajak ngobrol atau bermain
bersama, teman juga adalah orang yang selalu mendengarkan dan memahami
kita tanpa perlu banyak kata-kata. Teman adalah sosok yang bisa membuat
kita merasa aman dan nyaman, tanpa khawatir akan dihakimi atau
disalahpahami.
Melalui pertemanan mereka, Adit belajar arti
sebenarnya dari memiliki teman. Teman adalah seseorang yang bisa membuat
kita tersenyum di saat sedih, menemani kita di saat kesepian, dan
memberikan semangat di saat kita merasa putus asa. Teman adalah sosok
yang bisa menjadi tempat berlindung dan yang selalu siap membantu tanpa
pamrih.
Dan
akhirnya, Adit pun menyadari bahwa datang pas butuh saja tidaklah cukup.
Yang lebih penting adalah menjaga dan merawat hubungan pertemanan itu
dengan baik. Dan bagi Adit, Maya adalah sahabat sejati yang selalu ada
di saat ia membutuhkan.