19 September 2024

Kehidupan Pribadi Yang tidak Ingin Diumbar

Kehidupan Pribadi Yang tidak Ingin Diumbar
Robby adalah seorang selebgram terkenal dengan jutaan pengikut di media sosial. Setiap harinya, ia berbagi momen-momen menarik dari hidupnya, mulai dari perjalanan ke tempat-tempat eksotis hingga gaya hidup glamournya. Namun, di balik senyumnya yang memesona, ada sesuatu yang menyimpan rahasia.

Di usia 32 tahun, Robby masih melajang. Banyak orang mengira bahwa ia adalah penyuka sejenis, karena ia jarang terlihat bersama wanita. Komentar-komentar di media sosial pun bertebaran, menciptakan stigma yang melekat pada dirinya.

Meski sukses dan terkenal, Robby merasa kesepian. Ia sering berusaha untuk menunjukkan sisi kehidupannya yang sebenarnya, namun selalu gagal. Ia ingin membuktikan kepada publik bahwa ia adalah pria normal yang juga berhak mencintai dan dicintai.

Suatu malam, saat duduk di teras rumahnya, Robby teringat akan pertemuannya dengan Maya, seorang wanita yang bekerja di dunia seni. Mereka bertemu di sebuah pameran seni, dan chemistry di antara mereka terasa begitu kuat. Robby merasa Maya adalah orang yang tepat untuk membantunya menghadapi stigma yang selama ini menempel.

Setelah beberapa bulan mengenal Maya, Robby memutuskan untuk mengambil langkah berani. Ia ingin memposting foto mereka berdua di media sosial. Dalam foto tersebut, mereka tersenyum bahagia, dikelilingi oleh lukisan-lukisan indah yang menjadi latar belakang.

Dengan jantung berdebar, Robby menulis caption: "Kadang cinta datang dalam bentuk yang tak terduga. Ini Maya, dan dia adalah bagian dari hidupku." Setelah menekan tombol "post," ia menunggu dengan cemas. Reaksi publik beragam, dari dukungan hingga skeptisisme.

Sesuai dugaan, postingan itu memicu berbagai reaksi. Banyak yang mengucapkan selamat, namun ada juga yang meragukan keaslian hubungan mereka. Robby merasa tersentuh dengan dukungan yang datang, tetapi juga lelah dengan kritik yang terus bermunculan.

Maya, yang awalnya tidak nyaman dengan perhatian publik, mulai menunjukkan dukungannya kepada Robby. Dia berjanji untuk berada di sisinya, tidak peduli apa pun yang terjadi. “Kita tidak perlu membuktikan apa pun kepada orang lain,” katanya. “Yang terpenting adalah kita saling mencintai.”

Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka semakin erat. Robby mulai merasa lebih percaya diri dan tidak lagi terpengaruh oleh stigma yang ada. Ia belajar untuk mencintai diri sendiri dan tidak membiarkan pendapat orang lain menentukan hidupnya.

Maya menjadi inspirasi, memberikan warna baru dalam hidup Robby. Mereka berbagi suka dan duka, dan Robby mulai membuka diri lebih banyak tentang perasaannya. Dalam kehadiran Maya, ia menemukan kebahagiaan yang selama ini dicari.

Akhirnya, Robby menyadari bahwa cinta sejati tidak butuh pengakuan dari orang lain. Ia tidak perlu membuktikan apa pun, karena cinta yang tulus akan selalu menemukan jalannya. Robby dan Maya memutuskan untuk menjalani hubungan ini dengan cara mereka sendiri, jauh dari sorotan publik.

Dengan keyakinan baru, Robby melangkah ke depan, siap menghadapi dunia dengan cinta di sisinya. Kini, ia bukan hanya seorang selebgram, tetapi juga seorang pria yang menemukan kebahagiaan sejati.

Beberapa bulan kemudian, Robby dan Maya merencanakan untuk berlibur bersama. Mereka tersenyum lepas, tidak peduli dengan pandangan orang lain. Dalam hati mereka, ada satu hal yang pasti: cinta adalah hal terindah yang bisa dimiliki, dan tidak ada yang perlu dibuktikan selain kebahagiaan yang mereka rasakan.

Dengan begitu, Robby tidak hanya menjadi simbol dari sebuah citra, tetapi juga seorang pria yang berani mencintai dan dicintai dengan tulus.

Robby dan Maya merencanakan liburan ke Bali, tempat yang selalu mereka impikan. Saat mereka tiba, keindahan alam dan suasana santai membuat mereka merasa bebas dari segala tekanan. Mereka menghabiskan waktu menjelajahi pantai, mencoba makanan lokal, dan berfoto di tempat-tempat eksotis.

Di satu malam yang tenang, saat matahari terbenam, Robby mengajak Maya ke tepi pantai. Dengan latar belakang langit jingga, ia mengambil tangan Maya dan berkata, “Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Apa kamu mau?”

Maya tersenyum, matanya berbinar. “Tentu saja, Robby. Aku juga merasakan hal yang sama.” Mereka berdua berpelukan, merasakan kehangatan cinta yang tumbuh semakin dalam.

Setelah liburan, Robby kembali ke rutinitasnya sebagai selebgram. Namun, kali ini dengan semangat baru. Ia mulai membagikan momen-momen kecil bersama Maya di media sosial, bukan untuk membuktikan sesuatu, tetapi sebagai ungkapan cinta yang sebenarnya.

Namun, tidak semua orang menyambut perubahan ini dengan baik. Beberapa pengikutnya yang skeptis mulai mengkritik hubungan mereka, bahkan ada yang menyebarkan rumor buruk. Robby merasa frustrasi, tetapi Maya selalu ada untuknya.

“Aku tahu ini sulit, tapi kita tidak bisa membiarkan orang lain menentukan kebahagiaan kita,” katanya. Robby pun berusaha untuk tetap positif dan fokus pada cinta mereka.

Suatu hari, Robby menerima pesan dari seorang penggemar yang mengancam akan mengungkapkan informasi pribadi tentang Maya. Robby merasa marah dan khawatir. Ia tidak ingin Maya terjebak dalam dunia penuh intrik dan kebencian.

Robby memutuskan untuk berbicara langsung dengan penggemar tersebut. Dalam sebuah pertemuan, ia berkata, “Maya bukan hanya pacarku, dia adalah orang yang aku cintai. Jika kamu benar-benar peduli, berhentilah menyebarkan kebencian.”

Penggemar itu terdiam sejenak, lalu meminta maaf. Robby merasa lega, tetapi ia menyadari bahwa tidak semua orang akan mengerti cinta mereka.

Seiring waktu, cinta Robby dan Maya semakin kuat. Mereka belajar untuk saling mendukung dan terbuka satu sama lain. Robby berbagi ketakutannya tentang stigma yang masih ada, sementara Maya bercerita tentang kekhawatirannya akan perhatian publik.

Mereka berdua sepakat untuk menghadapi segala tantangan bersama, dan itu membuat hubungan mereka semakin solid. Dalam satu momen yang penuh kehangatan, Robby berkata, “Aku berjanji untuk selalu mencintaimu, tidak peduli apa pun yang terjadi.”

Maya tersenyum, “Dan aku akan selalu di sisimu, Robby. Kita adalah tim.”

Setelah beberapa bulan, Robby mengajak Maya untuk menghadiri sebuah acara besar di mana ia diundang sebagai tamu kehormatan. Momen ini adalah kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan kepada dunia bahwa cinta mereka nyata.

Saat mereka memasuki venue, banyak mata tertuju pada mereka. Robby merasakan jantungnya berdebar. Namun, dengan melihat senyum Maya, semua ketakutannya sirna. Mereka berpose bersama di depan kamera, dan Robby merasa bangga bisa menunjukkan cinta mereka kepada publik.

Selama acara berlangsung, Robby mendapatkan penghargaan atas kerja kerasnya di dunia media sosial. Dalam pidatonya, ia menyebutkan Maya, membagikan betapa pentingnya keberadaannya dalam hidupnya. “Cinta bukan hanya tentang apa yang terlihat di luar, tetapi juga tentang bagaimana kita saling mendukung dan menerima satu sama lain.”

Setelah acara tersebut, Robby dan Maya semakin dikenal sebagai pasangan yang inspiratif. Mereka mulai mengadakan kampanye untuk menyebarkan pesan cinta dan penerimaan, berharap bisa mengubah pandangan orang tentang cinta yang berbeda.

Dengan semangat baru, mereka merencanakan proyek bersama, termasuk membuat konten tentang perjalanan cinta mereka. Robby merasa bahagia bisa berbagi kisah mereka dan menginspirasi banyak orang untuk tidak takut mencintai.

Tahun demi tahun berlalu, dan cinta Robby dan Maya terus tumbuh. Mereka menikah dalam sebuah upacara intim di pantai, dikelilingi oleh keluarga dan sahabat terdekat. Robby menyadari bahwa melalui segala tantangan dan stigma, cinta sejati selalu menemukan jalannya.

Kini, Robby bukan hanya seorang selebgram, tetapi juga seorang suami yang berbahagia. Ia belajar bahwa cinta yang tulus tidak hanya membuat hidupnya lebih berarti, tetapi juga mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari dalam diri, dan cinta adalah perjalanan yang harus dijalani bersama. Demikian Kumpulan Cerpen Siti Arofah kali ini semoga berkenan di hati.