06 April 2009

Semoga Cita-citaku Dapat Terwujud

Aku hidup dari keluarga yang hidup berkecukupan, aku tak pernah berfoya-foya akan apa yang ayah berikan kepadaku. Ya, ayah selalu memberikan fasilitas-fasilitas untuk kami. Uang jajanpun diberikan lebih dari cukup. Bahkan aku dapat menyisakan sebagian dari uang sakuku yang terkumpul untuk diberikan kepada kaum dhuafa.


Hal itu aku lakukan setiap setiap tahun sekali, sebagai wujud rasa syukurku kala nilai-nilai raportku memuaskan. Kedua orang tuaku sama sekali tak mengetahui hal ini. Semuanya kulakukan demi berharap pahala semata

Kini aku telah duduk di bangku SMP kelas 3. Sebentar lagi aku akan menjadi siswa SMU. Alhamdulillah di usiaku yang menginjak dewasa, pemikiranku semakin baik terarah. Rangkingpun selalu kudapat setiap pengambilan raport. mulai dari rangking 1 sampai 3 pernah aku rasakan. Di sekolah banyak guru-guru yang senang kepadaku karena nilai-nilai pelajaranku bagus-bagus.

Cita-citaku cuma satu, aku bisa mendapatkan beasiswa sekolah ke luar negeri. Kurasa itulah yang bisa membahagiakan kedua orang tuaku. Sedang SMK yang memberikan beasiswa ke luar negeri hanya beberapa saja. Untuk masuk ke SMK tersebut siswa harus berpredikat sangat baik. Untuk itulah aku semakin fokus belajar dan belajar agar nilai-nilaiku stabil di posisi terbaik

Meski aku telah memiliki kekasih, namun ia selalu memberi banyak motivasi yang baik. kami tak pernah melupakan pelajaran di sekolah. Kadang ia mengingatkan aku sudah sholat atau belum. Terkadang ia memberitauku apa yang aku tidak bisa dalam pelajaran tertentu. Kebetulan ia memang bintang di kelasnya, jadi kami memiliki kesamaan tujuan, ingin menjadi yang terbaik. Yang aku banggakan pada dirinya ialah ia tak pernah melakukan hal-hal terlarang selama waktu perjalanan kami bersama.

Sebentar lagi akan dilaksanakan UAN, aku minta ijin agar kami tidak bertemu dulu sebulan sebelum UAN hingga selesai UAN, baik secara SMS, telepon ataupun bertemu secara nyata. kekasihkupun ternyata meng-iya-kan kemauan ku. Meski didera perasaan rindu, aku tetap consisten agar menepati janji kami ini.Belajarpun kulakukan dengan sangat intens. Mengharap hasil yang memuaskan semoga kudapatkan.

Waktu pengambilan raportpun tiba, senyum Mamaku tampak mengembang setelah Mama mendapat panggilan untuk mengambil raportku. "Kamu juara satu, dan diterima di sekolah SMA 1" Mama mencoba meberitauku sambil berjalan menuju mobil untuk pulang bersamaku."Mah, beneran nih Mah ? Mama ga' bohong kan ?" karena senang, aku sampai tidak percaya akan berita ini."Iya beneran, Mama ga' bohong" Mamaku mencubit pipiku."Alhamdulillah" Ucapku lirih.


Semoga cita-citaku terwujud Ya Allah. Aku akan tetap bersemangat dalam belajar agar cita-citaku terwujud. Amiin.